Masih seputar cerita selama berada di kampung.
Sebelum hari H atau puncak pelaksanaan upacara ngaben ada beberapa ritual yang harus dilakukan. Di sela-sela ritual tersebut ada juga waktu-waktu kosong sambil menunggu acara berikutnya. Tak dipungkiri dalam acara adat seperti ini memang banyak menguras energi dan harus pandai-pandai memanfaatkan waktu luang untuk istirahat dan menyegarkan otak.
Ada berbagai cara yang dipakai untuk mengisi waktu luang sambil mengendorkan urat saraf. Salah satunya adalah “meceki” bagi orang yang bisa meceki. Mereka bilang permainan ini amat efektif untuk mengendorkan urat saraf yang tegang akibat kelelahan atau karena sering begadang.
Saya yang tidak bisa meceki hanya bisa jadi penonton. Kakak-kakak ipar membujuk saya agar ikut main dan mau belajar tapi saya benar-benar tidak mengerti. Saya sama sekali tak kebayang cara memainkannya.
“Gampang kok, tidak lebih susah dari menerjemahkan novel,” gurau salah satunya.
“Aduh, susah amat tampaknya, melihat macam-macam rupa kartu itu aja udah bikin bingung,” jawab saya.
“Ah, itu kan karena memang tidak ingin belajar,” jawabnya lagi.
Saya hanya bisa tersenyum karena terus-terang saya memang tak tertarik untuk meceki.
Tiba-tiba anak saya berseru.
“Ajung mau ikut, kaya’nya ini menyenangkan deh. Tapi ajarin,yaa!”
Tak sangka anak saya tertarik dan ingin belajar. Dengan senang hati kakak ipar mengajarinya. Pertama dia dikenalkan dengan nama-nama kartu itu dan aturan mainnya. Setelah sedikit mengerti dia langsung ikut main, tentu awalnya dengan didampingi gurunya.
Ternyata, oh, ternyata, anak saya bisa dengan cepat menyerap pelajarannya. Dengan segera dia bisa main dan itu membuatnya “bangga.” Dengan cepat dia mengerti istilah “mecari,” “soca” dan “ngandang.” Dan entah apalagi. Dia begitu senang karena dalam beberapa kali perputaran dia keluar sebagai pemenangnya. Sebagai pemain anyar tentu saja hal itu membuatnya senang.
Ketika saya memotret dan merekam permainan mereka anak saya berujar dengan kocaknya, “Jangan direkam, Ibuu, jangaaan, nanti Ajung digerebek polisi!”
Lebay nian nih anak. 😀
NB: Artikel ini juga dijadikan status di FB, 8 Agustus 2014